Aroma Hujan yang Khas, Inilah Mekanisme Penyebab Ilmiahnya !
Sering kali ketika hujan, kita mencium aroma unik dan menenangkan yang
sering dikenal sebagai aroma tanah atau aroma hujan. Aroma tanah saat
hujan ini dikenal sebagai “Petrichor”. Ada beberapa alasan
terkait munculnya aroma ini. Dua penyebab utama munculnya aroma tanah
adalah senyawa volatil dari tumbuhan dan geosmin yang diproduksi oleh
Actinomycetes yaitu dari genus Streptomyces.
Actinomycetes sebagai mikroorganisme yang secara alami berhabitat di
tanah menjadikannya sebagai salah satu dari mikroorganisme yang berperan
dalam munculnya aroma tanah atau ‘earth smell’. Actinomycetes diketahui menghasilkan senyawa Geosmin yang dikenal sebagai Earthy-Smelling Substance.
Geosmin berasal dari bahasa yunani; “Ge” = bumi dan “osme” = aroma.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Thaysen dan Pentelow (1936) yang
dikutip oleh Gerber dan Lechevalier (1965) menemukan ekstrak dari
Actinomycetes mengandung senyawa terlarut yang berbau dengan kosentrasi
yang cukup tinggi.
Senyawa tersebut akan terlarut dengan air hujan ketika hujan turun dan
mengalir ke berbagai tempat dan menyebarkan aroma yang dikenal dengan
bau tanah. Penelitian yang dilakukan oleh Gaines and Collin (1963)
menyebutkan salah satu spesies yang memproduksi geosmin adalah Streptomyces odorifer
dan menjelaskan bahwa aroma tanah yang muncul merupakan kombinasi dari
beberapa senyawa seperti asam asetat, asetal dehid, ethil alkohol,
isobutyl alkohol, isobutyl asetat dan amonia. Apabila musim kemarau tiba
dan geosmin yang diendapkan pada tanah kering bercampur dengan senyawa
yang bersifat asam maka geosmin akan berubah menjadi ‘Argosmin’.
Argosmin merupakan bentuk inaktif dari geosmin dan tidak menghasilkan
aroma khas. Oleh karena itu tidak tercium aroma khas ketika musim
kemarau tiba.
Selain geosmin dari mikroorganisme Actinomycetes, senyawa volatil
aromatik yang dihasilkan oleh tumbuhan juga menjadi salah satu penyebab
munculnya aroma tanah yang khas setelah hujan. Selama musim kemarau,
beberapa jenis tumbuhan aromatis mengsekresikan minyak aromatik yang
akan diserap oleh tanah dan batu di sekitar tumbuhan tersebut. Minyak
aromatik ini terdiri dari asam lemak yaitu Asam stearat dan asam
palmitat. Ketika air hujan turun dan masuk ke tanah melalaui pori-pori
tanah maka senyawa volatil aromatik tersebut akan larut dalam
gelembung-gelembung air yang nantinya akan naik ke permukaan tanah.
Ketika sudah berada di atas permukaan tanah maka gelembung air tadi akan
terpecah dan melepaskan partikel mikroskopik (senyawa volatil aromatik)
yang disebut aerosol di udara sehingga terciumlah aroma khas tanah
ketika hujan yang dikenal sebagai ‘Petrichor’. Para peneliti
menyimpulkan bahwa aerosol inilah yang membawa partikel aroma hujan atau
aroma tanah (Jyoti, 2016).
Sumber : Generasi Biologi
Komentar
Posting Komentar